Arsitektur komputer
Pengertian arsitektur komputer di
definisikan sebagai ilmu atau interkoneksi antara komponen-komponen agar
bisa menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional.
Setiap hal yang dikerjakan oleh komputer dapat di bagi menjadi beberapa
langkah yang sederhana dan secara berurutan.
Dalam bidang teknik komputer, arsitektur
komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari
suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana
cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat
keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam
hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih
difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai
cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM,
cakram keras, dll).
Arsitektur komputer juga dapat
didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai
cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja,
dan target biayanya.
Menurut William Stalling arsitektur
komputer berkaitan dengan atribut-atribut yang mempunyai dampak langsung
pada eksekusi logis sebuah program. Arsitektur komputer merupakan suatu sistem yang dapat beradaptasi sendiri, struktur yang dapat mengorganisasikan sendiri.
Arsitektur komputer adalah
atribut-atribut sebuah sistem komputer, dilihat dari sudut pandang
seorang programmer. Atribut-atribut sebuah sistem komputer misalnya
struktur konseptual dan perilaku fungsional sistem komputer. Struktur
konseptual menyangkut bagaimana komponen komponen tersebut
disalinghubungkan (diinterkoneksikan). Perilaku fungsional (fungsional
behaviour) menyangkut fungsi komponen-komponen secara individual, dan
sebagai bagian dari struktur (aliran informasi dan kendali antar
komponen-komponen dalam struktur).
Menurut Michael Flynn arsitektur komputer
yaitu berdasarkan karakteristiknya termasuk banyaknya processor,
banyaknya program yang dapat dieksekusi dan struktur memori.
Arsitektur komputer dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda.
Arsitektur komputer dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda.
Definisi Kognisi Manusia
Menurut Drever (Kuper & Kuper, 2000)
disebutkan bahwa ”kognisi adalah istilah umumyang mencakup segenap model
pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan
penalaran”. Sedangkan menurut Piaget (Hetherington & Parke, 1975) menyebutkan
bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan
menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget
memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam
menyusunpengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima
informasi. Selanjutnya walaupun proses berpikir dan konsepsi anak
mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia
sekitar dia, namun anak juga aktif menginterpretasikan informasi yang ia
peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada
pengetahuan dan konsepsi.
Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa
“kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal,
termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan,
menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai.
Dari berbagai pengertian yang telah
disebutkan di atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah
yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental
yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan
masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan,
mengamati, membayangkan, memperkirakan, menlai, dan memikirkan
lingkungannya.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses
mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan
berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan
arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan.
Mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan
tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak
disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah
masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan
alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik,
sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat
proses yang disebutkan sebelumnya.
Menurut Livingstone, kognitif adalah
kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada
diri sendiri. Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, kontrol
yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri.
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana
proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang
dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori
behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang
kepada dirinya. Pandangan kognitif dalam bidang informasi
dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia.
Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan
model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Kognitif adalah proses-proses mental atau
aktivitas pikiran dalam mencari, menemukan atau mengetahui dan memahami
informasi. Kemampuan kognitif diperoleh dari proses belajar yang
merupakan perpaduan antara faktor bawaan dan lingkungan. Proses kognisi
cenderung lebih aktif daripada pasif. Contoh rasa penasaran atau rasa
ingin tahu manusia mengenai sesuatu.
Proses kognisi berlangsung sangat efesien
dan akurat, sebab kesalahan pada manusia lebih disebabkan
ketidaktepatan dalam menggunakan strategi bukan karena kapasitas memori
otak. Proses kognisi berlangsung sangat efesien dan akurat apabila
menangani informasi yang positif. Proses kognisi tidak bisa diamati
secara langsung, proses itu terjadi dalam pikiran atau otak bekerja
begitu cepat. Proses kognisi saling berkaitan antara 1 unit dengan unit
lainnya dan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri karena mempunyai
korelasi diantara unit-unit itu. Contoh mengerjakan soal akan berkaitan
dengan proses kognisi membaca dan pemecahan masalah.
Struktur kognisi manusia adalah bagian
atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi
pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi
yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan
kehidupan sosial bagi seorang manusia. Mempunyai struktur yang sangat
kompleks.
Kognitif adalah salah satu ranah dalam
taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual
yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa
(sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang
menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6
tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: pertama adalah
pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan
keterampilan intelektual (kategori 2-6)
1. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk.
2. Tingkat Pemahaman (Comprehention Level)
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.
3. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
4. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
5. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
6. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
1. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk.
2. Tingkat Pemahaman (Comprehention Level)
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.
3. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
4. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
5. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
6. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.
Perbedaan Struktur Model Kognitif dengan Struktur Model Arsitektur
Perbedaannya :
1. Struktur / model kognitif
Model kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, disini lebih menekankan kepada aspek pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemrosesan. Kategorisasi khusus model ini adalah kompetensi kinerja, selera komputasi, tanpa disertai pembagian yang jelas.
2. Struktur / model arsitektur
Pada model arsitektur kognitif, lebih menekankan kepada prediksi dan pemahaman terhadap kesalahan merupakan fokus dari analisis yang dilakukan.
1. Struktur / model kognitif
Model kognitif merupakan suatu model yang berhubungan dengan sistem interaktif yang memodelkan aspek pengguna, disini lebih menekankan kepada aspek pemahaman, pengetahuan, tujuan dan pemrosesan. Kategorisasi khusus model ini adalah kompetensi kinerja, selera komputasi, tanpa disertai pembagian yang jelas.
2. Struktur / model arsitektur
Pada model arsitektur kognitif, lebih menekankan kepada prediksi dan pemahaman terhadap kesalahan merupakan fokus dari analisis yang dilakukan.
Arsitektur Komputer dengan Kognisi Manusia
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur
kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu
sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara
fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur atau
organ bagian -bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang
kompleks. Sedangkan untuk struktur kognnisi arsitektur komputeradalah
suatu unsur yang saling melengkapi tetapi tidak sekompleks struktur
kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya
dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor.
Refrensi:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707041981031-MUHDAR_MAHMUD/Power_Point/KOGNITIF.pdf
http://twentysix90.blogspot.com/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi.html
http://tatangjm.wordpress.com/2008/07/31/kognitif/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan/
http://ekky-psikologi08.blogspot.com/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi.html
NAMA : RUTH RIO PURWOSEMBODO
Kelas : 4PA05
NPM : 16509621
Tidak ada komentar:
Posting Komentar