Sabtu, 04 Juni 2011

KEPERCAYAAN = MAHAL

Sampai kapan setiap manusia ingin tetap bertahan terhadap kehidupan yang datar saja? Semua individu pasti ingin segala aspek kehidupannya mengalami peningkatan. Sudah hukumnya kalau manusia selalu merasa tidak puas dengan keadaannya sekarang dan tidak puas dengan apa yang diperolehnya hari ini. Manusia juga terkadang lalai untuk selalu mengucap syukur atas apa yang sudah didapatkannya, bahkan sebagian besar manusia hanya ingat bersyukur kalau hanya mendapat hasil yang diharapkan.

Dalam usaha untuk meningkatkan mutu kehidupannya, terkadang manusia menggunakan berbagai banyak cara, entah itu lurus, berliku, curam, bahkan naik turun sekalipun. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi di zaman serba teknologi ini, harta dan jabatan yang berkuasa, bukan amal ibadah ataupun keikhlasan dalam melakukan segala hal. Sedangkan penilaian keberhasilan seorang manusia sekarang berdasarkan dari pujian – pujian yang dilontarkan orang lain. Dengan pujian – pujian itulah setiap orang akan merasa bahwa setahap demi setahap mulai meningkat.

Tapi bagaimana dengan orang yang dalam posisi susah mencari kepercayaan orang lain? Kepercayaan itu mahal harganya, bahkan melebihi segala harga elektronik maupun mobil yang paling mahal sekalipun. Manusia juga bukan manusia yang sempurna, dalam menjalani rutinitasnya manusia juga bisa saja lalai. Begitu pula dengan kepercayaan. Saat manusia melakukan kesalahan kecil ataupun besar, kepercayan secara bertahap akan menurun.

Susah bagi orang yang sedang tidak dipercaya, setiap ide – ide kreatifnya, kritik membangunnya, dan saran – saran arifnya tidak dapat diteima lingkungannya, karena kesalahan yang telah dilakukannya itu. Semua orang tercipta di dunia ini pada dasarnya adalah orang yang baik, hanya saja lingkungan yang membuat dia mungkin bersikap angkuh, iri, dengki, dll sebagainya. Orang yang susah dipercaya pasti akan merasa tertekan atas hidupnya yang seperti itu. Jika saja orang itu mempunyai mental yang kuat, mungkin dia akan berjuang untuk kembali normal, jika tidak kuat bisa saja jadi gila.

Jika kita di posisi orang yang harus mempercayai orang lain, sebaiknya kita berpikir untuk menjadi sebaliknya, apakah kita pantas untuk dipercayai seperti itu. Setiap orang dalam hidupnya akan mengalami pasang surut kepercayaan. Tetapi sekarang posisikan diri anda sebagai orang yang mempercayai orang lain sedangkan orang tersebut selalu berbuat kesalahan. Begitu susah sekali kita bisa percaya pada orang tersebut. Tetapi anda jangan berpikir pada suatu paham anda berpikir untuk tidak mempercayai orang tersebut, berpikirlah bahwa setiap orang tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sudah dilakukannya, dengan begitu kita bisa mengurangi rasa tidak percaya kita terhadapnya, walau sudah dilakukan berulang kali. Bersikaplah dewasa dalam segala hal, berpikirlah di dalam hidup ini kita tidak bisa hidup sendiri, kita pasti akan mengalami timbal – balik dalam segala aspek kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar