Sabtu, 22 Maret 2014

TERSERAHLAH APA JUDULNYA

Mengapa Tuhan menciptakan perbedaan? suatu pertanyaan yg banyak orang bisa menjawab dengan mudahnya. Namun tidak mudah bagiku untuk menjawab pertanyaan ini. Memang perbedaan jika disatukan akan menjadi suatu kesatuan yang indah, itupun harus dengan syarat. Pasti harus ada yang mengalah akan perbedaan yang mereka anut. Logika itu sungguh sangat mudah untuk ditulis, namun sangat berbeda rasanya jika dilakukan.

Perbedaan seharusnya bisa diartikan sebagai karunia Tuhan supaya kita bisa saling mengalah akan satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu, perbedaan justru menjadi penguat seseorang untuk mempertahankan egonya. Dengan egonya itu lah aggresifitas tercipta, kehancuran semakin mendekat. Tidak ada lagi orang yang bisa mengalah akan apa yang dipercayainya.

Kenapa Tuhan menciptakan banyak kepercayaan di dunia ini? Toh, yang dipuja adalah Ia seorang. Kita mempercayai akan Tuhan yang sama namun berbeda cara. Perbedaan cara itu bisa berdampak besar dalam setiap aspek kehidupan manusia di dunia ini.

Habis sudah kata-kataku mengenai perbedaan ini. Sesungguhnya aku sudah cukup lelah untuk memikiran hal ini, namun semakin aku ingin melupakan hal ini, semakin sering pula hal ini terlintas di pikiranku. Satu hal yang hanya bisa aku lakukan, yaitu bersabar dan selalu bersabar. Pada dasarnya aku tahu, kesabaranku ini bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan semua tekanan yang ada dalam hidupku. Melupakanmulah adalah solusi yang sangat brilian untuk mengakhiri semua ini.

Namun, butuh pengorbanan yg tidak sedikit harganya untuk bisa melupakanmu. Dan pada nyatanya sampai sekarangpun aku masih belum sanggup membayar mahalnya rasa pengorbanan itu. Selama ini, aku hanya bisa terdiam di balik semua yang aku rasakan. Sungguh sangat tersiksa di balik ku berdiam diri ini, aku selalu melihat dirimu bahagia namun bukan karenaku melainkan karenanya.

Terkadang aku selalu mencari celah sesaat di mana engkau bersedih, supaya aku bisa memberi kebahagiaan kepadamu, walaupun aku tahu itu tak akan berlangsung lama. Sesungguhnya bahagiamu adalah senyumku, sedihmu adalah deritaku. Mungkin kamu tak menyadari apa yang aku rasakan, karena kesedihanmu hanya berlangsung sekejap dan langsung berganti lagi dengan kebahagian, dan di saat itu lah aku kembali berdiam diri kembali yang hanya bisa mengamatimu dari kejauhan. Dan saat engkau mulai terjatuh kembali, aku akan selalu sigap untuk mengulurkan tanganku padamu supaya engkau bangkit lagi.

Aku tahu, hal ini akan terus menerus terjadi dalam hidupku, sampai aku memutuskan harus mengalah. Mengalah sendiri buatku merupakan keputusan yang sangat sulit bagiku. Banyak dampak yang akan timbul dari keputusanku untuk mengalah.

Ini semua adalah konsekuensiku karena aku sudah berani mencintaimu. Andai saja perbedaan dapat dengan mudah dijadikan sama...

Sampai saat ini aku masih mencari jawaban tentang teka teki Tuhan mengapa menciptakan perbedaan, cinta, dan tentunya kamu.

Semoga sesuatu yang indah akan aku dapatkan dari semua teka teki yang Tuhan berikan ini.